Materi : Konsep Dasar Keliling Bangun Datar
Judul materi : Konsep Dasar Keliling Bangun Datar
Konsep Dasar Keliling Bangun Datar
Siswa sekolah SD kelas IV tentu sudah mempelajari keliling bangun datar seperti keliling persegi, persegi panjang, ataupun keliling bangun datar gabungan. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengajarkan konsep keliling melalui pendekatan realistic masalah (Masalah sehari). Oleh karena itu, kita ini akan membahas cara mencari keliling bangun datar tanpa menggunakan rumus tetapi melalui pendekatan seorang pelari yang mengelilingi suatu lapangan.
Pernahkah kalian melihat orang berlari mengitari suatu lapangan? Pelari akan berlari dari titik start kemudian memutari lapangan dan berakhir di tempat yang sama ketika pelari melakukan start. Beberapa orang menyebut pelari tersebut sedang berlari mengelilingi lapangan. Ya, kata “mengelilingi” identik degan kata “keliling”. Inilah yang kemudian disebut keliling lapangan yaitu jarak yang ditempuh seorang pelari mengelilingi tepi suatu lapangan sebanyak satu putaran. Misalkan lapangan tersebut berukuran panjang 100 meter dan lebar 50 meter, maka pelari telah menempuh jarak:100 m + 50 m + 100 m +50 m = 300 m.
Oleh karena itu, keliling lapangan tersebut adalah 300 meter.
Dengan demikian, keliling suatu bangun datar dapat dikatakan sebagai jarak minimal yang diperukan untuk mengelilingi/mengitari bangun datar tersebut sebanyak satu putaran. Contoh bangun datar berikut adalah jajargenjang. Untuk mencari keliling jajargenjang tersebut maka siswa dapat menggunakan penggaris untuk menghitung panjang/jarak yang akan ditempuh untuk mengelilingi jajargenjang tersebut.
Dengan menggunakan penggaris misal diperoleh:
Sehingga, jarak yang ditempuh adalah = 8 + 5 + 8 + 5 = 26 cm.
Jadi, keliling jajargenjang tersebut adalah 26 cm.
Bagaimana jika bentuk bangun datar tersebut berlengkung? Tentu mengukur panjang/jarak yang ditempuh akan lebih sulit karena sulit jika menggunakan penggaris lurus. Contohnya bangun datar berikut ini:
Untuk menghitung keliling bangun datar tersebut, siswa dapat menggunakan alat lain selain penggaris untuk menghitung kelilingnya yaitu misalnya menggunakan benang/tali (benang jahit). Caranya:
- Pertama tentukan titik awal untuk mengitari bangun tersebut, kemudian letakkan/tempelkan ujung benang/tali pada titik awal.
- Kedua ulur dan letakkan benang/tali sesuai dengan alur tepi bangun tersebut sampai kembali pada titik awal.
- Ketiga potong benang/tali tersebut dan luruskan sehingga siswa dapat mengukur panjangnya menggunakan penggaris. Misalnya panjang benang tersebut adalah 21 cm.
- Panjang benang tersebut sama dengan keliling bangun datar diatas. Jadi, keliling bangun diatas adalah 21 cm.
Demikian konsep keliling bangun datar dengan pendekatan cerita dari seorang pelari yang mengelilingi lapangan. Dalam pembelajaran, akan lebih baik jika pada awal kegiatan cerita pelari tersebut dijadikan sebuah permasalahan dan siswa harus mencari jarak yang ditempuh si pelari. Jika ada kritik, saran, atau pertanyaan bisa dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.
Demikianlah Artikel Konsep Dasar Keliling Bangun Datar
Itulah contoh soal ataupun materi pelajaran Konsep Dasar Keliling Bangun Datar, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan pelajaran kali ini.
0 Response to "Konsep Dasar Keliling Bangun Datar"
Posting Komentar